Hubungan Budaya dengan Ilmu Budaya Dasar
Apakah Budaya dengan Ilmu Budaya Dasar Ada Hubungannya?
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai"kultur"dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Budaya merupakan suatu kehidupan semua manusia berdasarkan suatu keyakinan,budaya di miliki semua orang di belahan dunia .budaya mengatur semua kehidupan dimulai dari keyakinan untuk beragama, kesenian, tata busana , masakan , bahasa , sikap dan emosi seseorang dalam wilayah yang memiliki budaya.kebudayaan bisa dikategorikan berdasarkan benua tempat tinggal manusia. dan perkembangan budaya berasal dari perkembangan daerah tersebut beserta keyakinan keyakinan yang ada pada wilayah tersebut.
Budaya Afrika
Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.
Budaya Amerika
Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.
Budaya Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea, dan Vietnam. Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak mempengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai Agama Islam juga turut mempengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan tenggara.
Budaya Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, Aborigin.
Budaya Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.
Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.
Lalu adakah hubungannya Budaya dengan Ilmu Budaya Dasar ?
Jelas saja ada, budaya adalah suatu kebiasaan manusia yang dilakukan berdasar tempat atau letak mereka hidup dan bersosialisasi. dengan cara itu budaya dapat dikembangkan dan budaya dapat di sebarkan. budaya yang baik tentunya budaya yang mendidik, seperti kesenian daerah, dan masi banyak lagi hal semacam itu.hubungannya dengan Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu budaya dasar itu sendiri adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan, pengertian tersebut adalah pengertian ilmu budaya dasar secara sederhana.sudah sangat jelas kalu budaya dengan Ilmu Budaya Dasar sangat berhubungan. karena setiap budaya yang ada dalam suatu tempat atau lingkungan masyarakat di pelajari dan dijadikan suatu pelajaran dalam mata kuliah untuk lebih mengenal dan mengembangkan budaya- budaya yang baik.
Sumber:
http://anggipay.blogspot.com/2011_02_01_archive.html
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/pengertian-budaya.html
http://telukbone.blogspot.com/2008/10/penertian-budaya.html
Selasa, 10 Mei 2011
Pola Pacaran Yang Sehat
Pola Pacaran Yang Sehat Itu Seperti Apa Saja
Pacaran sih boleh saja, tapi harus mengerti batasannya. Pacaran "sehat" harus diterapkan oleh para remaja agar tidak terkena akibatnya. Bagaimana pola gaya pacaran yang bisa kita sebut dengan pacaran sehat?
1. Sehat fisik
Sehat secara fisik berarti tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik memang lebih kuat, bukan berarti cowok dapat seenaknya menindas kaum cewek.
2. Sehat emosional
Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian, dan juga keterbukaan. Kita tidak hanya dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.
3. Sehat sosial
Pacaran sebaiknya bersifat tidak mengikat, artinya hubungan sosial dengan yang lain tetap harus dijaga dan kita tidak selalu fokus hanya pada pacar saja.
4. Sehat seksual
Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko.
Nah..bagaimana agar pacaran kita sehat dan tetap awet? Disini kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Dalam berpacaran, mungkin saja kita menemukan perbedaan prinsip, khususnya tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal itu adalah wajar, asalkan tetap saling menghargai. Setiap orang, khususnya remaja, mempunyai hak untuk bicara secara terbuka, termasuk mengungkapkan prinsipnya masing-masing.
Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit diterima dan dimengerti orang lain kalau kita tidak tahu bagaimana mengomunikasikannya dengan baik. Intinya, kita juga harus mengerti atau memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik.
Kritik : Pacaran boleh saja namun harus tau batasannya , jangan sampai salah langkah . Masa depanmu lebih penting dan bagi para wanita harus tetap bisa menjaga kesucian dirimu.
Saran : berpacaran lah secara sehat , jangan terlalu berlebihan apalagi sedang didepan umum.
Sumber : http://www.dechacare.com/Pacaran-Sehat-Itu-Seperti-Apa-Ya-I97.html
Pacaran sih boleh saja, tapi harus mengerti batasannya. Pacaran "sehat" harus diterapkan oleh para remaja agar tidak terkena akibatnya. Bagaimana pola gaya pacaran yang bisa kita sebut dengan pacaran sehat?
1. Sehat fisik
Sehat secara fisik berarti tidak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik memang lebih kuat, bukan berarti cowok dapat seenaknya menindas kaum cewek.
2. Sehat emosional
Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian, dan juga keterbukaan. Kita tidak hanya dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Yang paling penting adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik.
3. Sehat sosial
Pacaran sebaiknya bersifat tidak mengikat, artinya hubungan sosial dengan yang lain tetap harus dijaga dan kita tidak selalu fokus hanya pada pacar saja.
4. Sehat seksual
Secara biologis, kaum remaja mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga mempengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik dapat mendorong keinginan untuk melakukan kontak fisik yang lebih jauh. Jika hal itu diteruskan dan tidak terkontrol, maka dapat menimbulkan hal-hal yang sangat berisiko.
Nah..bagaimana agar pacaran kita sehat dan tetap awet? Disini kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan memiliki dasar dan tujuan yang jelas. Dalam berpacaran, mungkin saja kita menemukan perbedaan prinsip, khususnya tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hal itu adalah wajar, asalkan tetap saling menghargai. Setiap orang, khususnya remaja, mempunyai hak untuk bicara secara terbuka, termasuk mengungkapkan prinsipnya masing-masing.
Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit diterima dan dimengerti orang lain kalau kita tidak tahu bagaimana mengomunikasikannya dengan baik. Intinya, kita juga harus mengerti atau memahami bagaimana cara berkomunikasi yang baik.
Kritik : Pacaran boleh saja namun harus tau batasannya , jangan sampai salah langkah . Masa depanmu lebih penting dan bagi para wanita harus tetap bisa menjaga kesucian dirimu.
Saran : berpacaran lah secara sehat , jangan terlalu berlebihan apalagi sedang didepan umum.
Sumber : http://www.dechacare.com/Pacaran-Sehat-Itu-Seperti-Apa-Ya-I97.html
Hubungan Budaya dengan Ilmu Budaya Dasar
Apakah Budaya dengan Ilmu Budaya Dasar Ada Hubungannya?
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai"kultur"dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Budaya merupakan suatu kehidupan semua manusia berdasarkan suatu keyakinan,budaya di miliki semua orang di belahan dunia .budaya mengatur semua kehidupan dimulai dari keyakinan untuk beragama, kesenian, tata busana , masakan , bahasa , sikap dan emosi seseorang dalam wilayah yang memiliki budaya.kebudayaan bisa dikategorikan berdasarkan benua tempat tinggal manusia. dan perkembangan budaya berasal dari perkembangan daerah tersebut beserta keyakinan keyakinan yang ada pada wilayah tersebut.
Budaya Afrika
Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.
Budaya Amerika
Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.
Budaya Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea, dan Vietnam. Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak mempengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai Agama Islam juga turut mempengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan tenggara.
Budaya Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, Aborigin.
Budaya Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.
Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.
Lalu adakah hubungannya Budaya dengan Ilmu Budaya Dasar ?
Jelas saja ada, budaya adalah suatu kebiasaan manusia yang dilakukan berdasar tempat atau letak mereka hidup dan bersosialisasi. dengan cara itu budaya dapat dikembangkan dan budaya dapat di sebarkan. budaya yang baik tentunya budaya yang mendidik, seperti kesenian daerah, dan masi banyak lagi hal semacam itu.hubungannya dengan Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu budaya dasar itu sendiri adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan, pengertian tersebut adalah pengertian ilmu budaya dasar secara sederhana.sudah sangat jelas kalu budaya dengan Ilmu Budaya Dasar sangat berhubungan. karena setiap budaya yang ada dalam suatu tempat atau lingkungan masyarakat di pelajari dan dijadikan suatu pelajaran dalam mata kuliah untuk lebih mengenal dan mengembangkan budaya- budaya yang baik.
Sumber:
http://anggipay.blogspot.com/2011_02_01_archive.html
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/pengertian-budaya.html
http://telukbone.blogspot.com/2008/10/penertian-budaya.html
Apakah Budaya dengan Ilmu Budaya Dasar Ada Hubungannya?
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani.Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai"kultur"dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.Budaya merupakan suatu kehidupan semua manusia berdasarkan suatu keyakinan,budaya di miliki semua orang di belahan dunia .budaya mengatur semua kehidupan dimulai dari keyakinan untuk beragama, kesenian, tata busana , masakan , bahasa , sikap dan emosi seseorang dalam wilayah yang memiliki budaya.kebudayaan bisa dikategorikan berdasarkan benua tempat tinggal manusia. dan perkembangan budaya berasal dari perkembangan daerah tersebut beserta keyakinan keyakinan yang ada pada wilayah tersebut.
Budaya Afrika
Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab dan Islam.
Budaya Amerika
Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.
Budaya Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea, dan Vietnam. Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak mempengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai Agama Islam juga turut mempengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan tenggara.
Budaya Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia, Aborigin.
Budaya Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.
Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.
Lalu adakah hubungannya Budaya dengan Ilmu Budaya Dasar ?
Jelas saja ada, budaya adalah suatu kebiasaan manusia yang dilakukan berdasar tempat atau letak mereka hidup dan bersosialisasi. dengan cara itu budaya dapat dikembangkan dan budaya dapat di sebarkan. budaya yang baik tentunya budaya yang mendidik, seperti kesenian daerah, dan masi banyak lagi hal semacam itu.hubungannya dengan Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu budaya dasar itu sendiri adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan, pengertian tersebut adalah pengertian ilmu budaya dasar secara sederhana.sudah sangat jelas kalu budaya dengan Ilmu Budaya Dasar sangat berhubungan. karena setiap budaya yang ada dalam suatu tempat atau lingkungan masyarakat di pelajari dan dijadikan suatu pelajaran dalam mata kuliah untuk lebih mengenal dan mengembangkan budaya- budaya yang baik.
Sumber:
http://anggipay.blogspot.com/2011_02_01_archive.html
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/pengertian-budaya.html
http://telukbone.blogspot.com/2008/10/penertian-budaya.html
Hubungan Cinta Kasih dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan Cinta Kasih dengan Ilmu Budaya Dasar
Hakikatnya Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. menurut Frich Fromm diibaratkan sebagai suatu seni, yang sebagaimana bentuk seni yang lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk biasa menggapainya.
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang merupakan tanggung jawab. Tanggungjawab artinya akibat yang baik, positif berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan antara sesama manusia dan tuhan.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasan suka kepada seseorang. Arti dari kasih sayang sendiri sangat luas, ada yang mengartikan bahwa kasih sayang adalah suatu yang indah, suci, dan didambakan oleh setiap orang. Dalam kasih sayang masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran saling percaya saling terbuka, sehingga keduanya seakan akan merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang hilang maka retaklah keutuhan cinta karena kasih sayang merupaakan pertumbuhan dari cinta. Dan itu pun akan berdampak lebih besar lagi pada kasih sayang dalam rumah tangga, yang akan menguranngi hak kasih sayang yang diperoleh ,oleh anak-anaknya. Jadi kasih sayang pernah dialami oleh setiap orang, sejak lahir anak sudah mendapat kasih sayang.
kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima.
Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang, dan kemesraan, belas kasih dan pengabdian, yang dapat diuraikan dalam berbagai bentuk sebagai berikut :
1. Cinta diri merupakan erat hubunganya dengan menjaga diri, yang segala sesuatunya untuk manfaat dan keguknaan bagi diri sendiri.
2. Cinta sesama manusia merupakan tindakan yang ikhlas dari hati nurani untuk membantu dan menyayangi, karena manusia adalah makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Cinta kepada tuhan, cinta yang ikhlas seorang manusia kepada tuhannya merupakakan pendorong dan menmgarahkannya kepada penundukan semua bentuk kecintaan lainnya.
4. Kasih Sayang
Hubungan cinta kasih terhadap ilmu budaya dasar seperti pendidikan sikap yang diajarkan dengan Ilmu Budaya Dasar untuk menghadapi permasalahan-permasalahan dengan penuh cinta dan kasih sayang seperti penjelasan mengenai cinta kasih. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang.
Cinta kasih akan terjadi apabila perasaan simpati antara dua subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram.
Kritik dan saran
Menurut saya, cinta terhadap kekasih hanyalah bersifat sementara, maka janganlah terlalu berlebihan mencintai sesuatu karena jika kita kehilangan atau di khianati seseorang yang kita cintai akan terasa menyakitkan tetapi harus ada rasa kasih sayang kepada orang tua dan sesama manusia dengan bersikap demikian maka terciptalah perdamaian dan ketentraman dalam menjaga hubungan silahturahim yang erat, cinta kasih yang abadi adalah cinta kepada Allah SWT dan rasulnya yaitu nabi Muhammad SAW
Sumber :
http://yudhayuwana.wordpress.com/2011/02/24/manusia_dan_cinta_kasih/
http://kanal3.wordpress.com/2010/05/19/ilmu-budaya-dasarmanusia-dan-cinta-kasih/
http://anakampuz.blogspot.com/2011/03/pengertian-dari-cinta-kasih-terhadap.html
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/hubungan-cinta-kasih-dengan-ilmu-budaya.html
Hakikatnya Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. menurut Frich Fromm diibaratkan sebagai suatu seni, yang sebagaimana bentuk seni yang lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk biasa menggapainya.
Cinta kasih bersumber pada ungkapan perasaan yang didukung oleh karsa, yang dapat berupa tingkah laku dan pertimbangan dengan akal yang merupakan tanggung jawab. Tanggungjawab artinya akibat yang baik, positif berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan, dan kebahagiaan antara sesama manusia dan tuhan.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminto, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta atau perasan suka kepada seseorang. Arti dari kasih sayang sendiri sangat luas, ada yang mengartikan bahwa kasih sayang adalah suatu yang indah, suci, dan didambakan oleh setiap orang. Dalam kasih sayang masing-masing dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran saling percaya saling terbuka, sehingga keduanya seakan akan merupakan satu kesatuan yang bulat dan utuh.
Bila salah satu unsur kasih sayang hilang maka retaklah keutuhan cinta karena kasih sayang merupaakan pertumbuhan dari cinta. Dan itu pun akan berdampak lebih besar lagi pada kasih sayang dalam rumah tangga, yang akan menguranngi hak kasih sayang yang diperoleh ,oleh anak-anaknya. Jadi kasih sayang pernah dialami oleh setiap orang, sejak lahir anak sudah mendapat kasih sayang.
kasih dan sayang di sini bukan sekadar hubungan cinta atau asmara antara seorang laiki-laki dan perempuan saja. Namun lebih bersifat universal. Sehingga hal ini bisa terjadi terhadap sahabat, saudara, keluarga dan lain-lain. Dan yang perlu ditekankan adalah, bahwa kasih dan sayang yang tulus itu selalu punya sifat yang ikhlas dan lebih banyak memberi daripada menerima.
Dalam cinta kasih tersimpul pula rasa kasih sayang, dan kemesraan, belas kasih dan pengabdian, yang dapat diuraikan dalam berbagai bentuk sebagai berikut :
1. Cinta diri merupakan erat hubunganya dengan menjaga diri, yang segala sesuatunya untuk manfaat dan keguknaan bagi diri sendiri.
2. Cinta sesama manusia merupakan tindakan yang ikhlas dari hati nurani untuk membantu dan menyayangi, karena manusia adalah makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Cinta kepada tuhan, cinta yang ikhlas seorang manusia kepada tuhannya merupakakan pendorong dan menmgarahkannya kepada penundukan semua bentuk kecintaan lainnya.
4. Kasih Sayang
Hubungan cinta kasih terhadap ilmu budaya dasar seperti pendidikan sikap yang diajarkan dengan Ilmu Budaya Dasar untuk menghadapi permasalahan-permasalahan dengan penuh cinta dan kasih sayang seperti penjelasan mengenai cinta kasih. Cinta kasih manusia kepada dirinya sendiri terwujud dalam bentuk menjaga dirinya sendiri unsur-unsur yang terdapat dalam cinta adalah simpati seperti kenal, tahu, pengertian, dan perhatian. dan emosi seperti pengorbanan, tanggung jawab, saling menghormati dan kasih sayang.
Cinta kasih akan terjadi apabila perasaan simpati antara dua subjek saling mengisi dan melengkapi sehingga terjadilah dinamika cinta. Sedangkan cinta kasih manusia kepada alam atau lingkungannya terwujud dalam bentuk menjaga lingkungan, menciptakan keserasian, keselarasan, keseimbangan dengan alam lingkungan sehingga dapat tercapai kehidupan yang aman dan tentram.
Kritik dan saran
Menurut saya, cinta terhadap kekasih hanyalah bersifat sementara, maka janganlah terlalu berlebihan mencintai sesuatu karena jika kita kehilangan atau di khianati seseorang yang kita cintai akan terasa menyakitkan tetapi harus ada rasa kasih sayang kepada orang tua dan sesama manusia dengan bersikap demikian maka terciptalah perdamaian dan ketentraman dalam menjaga hubungan silahturahim yang erat, cinta kasih yang abadi adalah cinta kepada Allah SWT dan rasulnya yaitu nabi Muhammad SAW
Sumber :
http://yudhayuwana.wordpress.com/2011/02/24/manusia_dan_cinta_kasih/
http://kanal3.wordpress.com/2010/05/19/ilmu-budaya-dasarmanusia-dan-cinta-kasih/
http://anakampuz.blogspot.com/2011/03/pengertian-dari-cinta-kasih-terhadap.html
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/hubungan-cinta-kasih-dengan-ilmu-budaya.html
Hubungan Kesusastraan dengan Ilmu Budaya Dasar
PENGERTIAN SASTRA
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan . Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
* Novel
* Cerita/cerpen (tertulis/lisan)
* Syair
* Pantun
* Sandiwara/drama
* Lukisan/kaligrafi
PENGERTIAN KESUSASTRAAN
Kesusastraan adalah Sastra, merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
JALAN PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN
I. Perkembangan kesusastraan adalah sejarah pertarungan dua kekuasaan yang bertentangan kepentingannya dilapangan kesusastraan, antara kekuatan yang mempertahankan kekolotan dan kekuatan yang mengusahakan kemajuan.
II. Kurangnya ahli (penyelidik) sejarah bangsa sendiri menyebabkan kita untuk sementara bergantung dan menerima hasil-hasil penyelidikan sejarah dari ahli-ahli bangsa Belanda, sampai datangnya saat para ahli-ahli sejarah kita mengadakan koreksi umum atas ilmu sejarah bangsa berdasarkan prinsip kepentingan nasional.
III. Sejalan dengan politik kolonial Belanda,
para ahli sejarah bangsa Belanda didalam lapangan kesusastraan hanya mengemukakan adanya kesusastraan golongan feudal saja. Padahal adalah suatu kepastian bahwa juga diluar kesusastraan-keraton atau kerajaan mesti ada kesusastraan rakyat.
Sebagai contoh dapat dikemukakan sarkasme dari rakyat terhadap raja-raja dalam dongengan rakyat Pasundan, tentang seorang raja yang menghentikan setiap orang yang lalu dan mengambil makanan apa saja yang dibawa oleh rakyat, sehingga timbul kritik humor: “Raja segala beuki”, yaitu raja mau makan apa saja.
IV. Kebudayaan setiap zaman adalah kebudayaannya golongan yang berkuasa. Juga hal ini berlaku bagi kesusastraan. Dengan itu dapat pula dinyatakan, bahwa dari dulu Indonesia belum pernah mempunyai kesusastraan nasional.
V. Berkuasanya kolonisator Belanda tidaklah berarti habisnya riwayat dan kesusastraan feudal. Kolonialisme Belanda terus mempergunakan kekuasaan dan kesusastraan feudal, dengan perbedaan kalau dizaman feudal kekuasaan secara langsung diperhambakan kepada raja-raja, maka dizaman kolonial kesusastraan secara tidak langsung dipergunakan untuk mempertahankan system penjajahan Belanda.
VI. Dengan tidak dikehendaki oleh penjajahan Belanda sendiri, penjajahan mendorong kemajuan berpikir bangsa Indonesia, al. mempertebal semangat nasional. Dilapangan perjuangan kemerdekaan dia mendorong perkembangan pergerakan nasional dalam wujud sumpah Indonesia muda: “Satu bangsa, Satu bahasa, Satu tanah air”, yang besar sekali pengaruhnya kepada perkembangan kesesusastraan.
VII. Pergerakan kebangsaan inilah yang menjadi stimulant tumbuhnya bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Didalam kesusastraan demikian derasnya arus kemajuan ini, yaitu arus perjuangan nasional lawan paham kolot kolonialisme, sehingga dia melahirkan golongan kesusastraan Pujangga Baru.
VIII. Membicarakan kesusastraan golongan Pujangga Baru adalah membicarakan detik sejarah yang penting dari perkembangan kesusastraan. Bukan saja dengan Pujangga Baru mulai adanya kesusastraan bahasa Indonesia yang bukan bahasa Melayu lagi, tetapi juga dengan Pujangga Baru timbul cita-cita pembaharuan kebudayaan Indonesia.
IX. Idealism Pujangga Baru bersumber pada idealism Eropa-Barat. Hal ini menyebabkan Pujangga Baru sebagai layaknya sifat golongan idealis dalam merindukan kemerdekaan tidak memperhatikan kenyataan-kenyataan yang sesungguhnya dari bagian terbesar bangsanya yang menderita penindasan kolonialisme dan feodalisme.
Paling banter dia hanya membikin perhitungan terhadap tradisi adat kuno (“Layar Terkembang” Sutan Takdir Alisjahbana). Perkecualian dapat dikemukakan sajak-sajak dan buku “Dibelakang Kawat Berduri” Asmara Hadi, sajak-sajak tentang nasib buruh perkebunan Aoh Kartamiharja, dan lakon sandiwara “Manusia Baru” Sanusi Pane, yang langsung mengupas dan mengolah masalah zamannya, masalah masyarakatnya, disamping menyelami lautan filsafat. (Misal beberapa sajak dalam “Madah Kelana” Sanusi Pane).
Asmara Hadi, Sanusi Pane, Aoh Kartamiharja dan beberapa sastrawan lainnya merupakan perkecualian, oleh karena cara-cara hidup mereka itu langsung bersentuhan dengan nasib bangsanya. Asmara Hadi dan Sanusi Pane adalah pelopor-pelopor Gerindo dan Aoh Kartamiharja pada ketika itu menjadi buruh disalah satu onderneming di Priangan.
X. Kesusastraan di zaman penjajahan Jepang adalah kesusastraan dibawah tekanan Fasisme, suatu system penindasan yang total. Perlahan-lahan tapi pasti penindasan total akan melahirkan perlawanan total. System “Kulturkammer” Pusat kebudayaan dan system sensor Jepang tidak kuasa menentang proses kesusastraan. Usmar Ismail sempat mengumandangkan rindu-dendam cinta tanah airnya dalam sajak “Merah Putih”, Rosihan Anwar menggetarkan semangat patriotic dalam sajaknya “Naik Bendera”, Karim Halim menyuarakan keperwiraan dalam sajaknya “Pohon Tanah Air”, Chairil Anwar memberontak terhadap maksud Jepang untuk melikwidasi kepribadian manusia dalam sajaknya “Aku Ini Binatang Jalang”. Disamping sajak-sajak juga sempat lahir cerita-cerita pendek dan lakon-lakon sandiwara yang secara halus membayangkan api perlawanan terhadap fasisme Jepang, misal “Citra” Usmar Ismail.
XI. Zaman fasis Jepang adalah zaman yang sesempit-sempitnya. Karena itu kesusastraan memerlukan baentuk baru, bentuk yang sepadat-padatnya. Ucapan yang sependek-pendeknya mesti merangkum isi yang sedalam-dalamnya. Dalam hal ini dalam usaha memberi bentuk baru, yang lain dari bentuk kesusastraan Pujangga Baru, Chairil Anwar dan kawan-kawan dalam hal ini memberikan sumbangan yang berharga.
Disamping soal yang terpenting ialah bahwa dizaman Jepanglah kesusastraan bersatu dengan nasib bangsanya. Dizaman Jepanglah bukti yang senyata-nyatanya, bahwa kesusastraan tidak hilang keindahan seninya dan tidak turun nilainya karena ia mengupas soal-soal masyarakat, karena ia bertendens!
Bahkan sebaliknya kita lihat. Kesusastraan yang menjadi senjata kemajuan melawan kekolotan, kesusastraan yang menjadi senjata kemajuan melawan kekolotan, kesusastraan yang menjadi senjata manusia untuk pembebasan manusia dari segala macam penindasan adalah kesusastraan yang tertinggi nilainya.
XII. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah laksana bendungan yang terbuka bagi kesusastraan patriotik yang menempuh latihan dan persiapan dizaman fasis Jepang. Serentak kesusastraan aktif mengobarkan kepahlawanan rakyat. Bahu-membahu dengan seniman-seniman lainnya, golongan sastrawan memberikan sumbangan sejarahnya dalam perjuangan kemerdekaan. Majalah-majalah “Arena” (Usmar Ismail cs) di Garut, “Bakti” (Wiwiek Hidayati cs) di Mojokerto, “Sastrawan” (Inu Kertapati cs) di Malang, “Seniman” (Trisno Sumardjo cs) di Solo, dll, membanjirkan hasil-hasil kesusastraan perjuangan. Cita-cita merdeka, bebas dari penjajahan, menjadi teras baja yang mengikat seluruh sastrawan patriotik.
XIII. Setiap hasil kesusastraan baik dia berbentuk puisi atau prosa, adalah pencerminan pandangan hidup penciptanya. Tidak mungkin ada hasil kesusastraan yang tidak berisikan pandangan hidup.
Dan pandangan hidup dewasa ini sangat dipengaruhi oleh dua kekuasaan didalam dua wujud system ekonomi yaitu system ekonomi imperialis yang dipelopori oleh Amerika dan system ekonomi sosialis yang dipelopori Sovyet Uni.
Soalnya kesusastraan Indonesia sekarang ini bukan untuk menjadi ekor dari system manapun, tetapi mengambil sikap sovereign, memilih dan memiliki pandangan hidup yang menjadi cita-cita nasionalnya. Mempertahankan cita-cita nasional dalam kesusastraan, dan kesenian serta kebudayaan pada umumnya, berarti mempertahankan karakter nasionalnya dan memelihara perkembangan yang bebas, dengan tidak menolak kebudayaan kuno dan kebudayaan asing, tetapi menerimanya dengan kritis.
Untuk itu diperlukan kejujuran dan keberanian menembus purbasangka dan tembok-tembok kepicikan.
Untuk itu kesusastraan Indonesia sekarang harus tunggal dengan kebutuhan Indonesia sekarang.
XIV. Kebutuhan manusia Indonesia sebagai bangsa dan sebagai individu sekarang ini jelas bukan meletusnya perang dunia ketiga dan suasana kekacauan terus-menerus, tetapi pembangunan dari negaranya dan pembangunan dari jiwa bangsanya.
Dan pembangunan itu dapat disimpulkan dalam kata-kata yang menjadi syarat mutlak bagi pelaksanaannya, ialah: kemerdekaan sejati, demokrasi dan perdamaian yang kekal.
Kesusastraan wajib memijakkan kakinya, diatas dunia yang nyata dan memancangkan mata ke hari esok, bukan dengan romantik kuno, tetapi dengan romantic yang hihttp://www.blogger.com/img/blank.gifdup, maju dan aktif.
Melihat faktor-faktor yang ada, terutama factor-faktor yang terdapat pada http://www.blogger.com/img/blank.gifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sastrasastrawan generasi baru, dari sekarang sudah dapat dikatakan, bahwa kesusastraan Indonesia menghadapi masa gemilang
SUMBER
http://mahasiswaberjuangartikel.blogspot.com/2009/08/jalan-perkembangan-kesusastraan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan-4/
http://dooreemiifaasol.blogspot.com/2010/10/hubungan-ilmu-budaya-dasar-dengan.html
http://robertyusnanto.wordpress.com/2010/10/31/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Yang agak bias adalah pemakaian istilah sastra dan sastrawi. Segmentasi sastra lebih mengacu sesuai defenisinya sebagai sekedar teks. Sedang sastrawi lebih mengarah pada sastra yang kental nuansa puitis atau abstraknya. Istilah sastrawan adalah salah satu contohnya, diartikan sebagai orang yang menggeluti sastrawi, bukan sastra.
Selain itu dalam arti kesusastraan, sastra bisa dibagi menjadi sastra tertulis atau sastra lisan . Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang dijadikan wahana untuk mengekspresikan pengalaman atau pemikiran tertentu.
Biasanya kesusastraan dibagi menurut daerah geografis atau bahasa.
Jadi, yang termasuk dalam kategori Sastra adalah:
* Novel
* Cerita/cerpen (tertulis/lisan)
* Syair
* Pantun
* Sandiwara/drama
* Lukisan/kaligrafi
PENGERTIAN KESUSASTRAAN
Kesusastraan adalah Sastra, merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta śāstra, yang berarti "teks yang mengandung instruksi" atau "pedoman", dari kata dasar śās- yang berarti "instruksi" atau "ajaran". Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada "kesusastraan" atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
JALAN PERKEMBANGAN KESUSASTRAAN
I. Perkembangan kesusastraan adalah sejarah pertarungan dua kekuasaan yang bertentangan kepentingannya dilapangan kesusastraan, antara kekuatan yang mempertahankan kekolotan dan kekuatan yang mengusahakan kemajuan.
II. Kurangnya ahli (penyelidik) sejarah bangsa sendiri menyebabkan kita untuk sementara bergantung dan menerima hasil-hasil penyelidikan sejarah dari ahli-ahli bangsa Belanda, sampai datangnya saat para ahli-ahli sejarah kita mengadakan koreksi umum atas ilmu sejarah bangsa berdasarkan prinsip kepentingan nasional.
III. Sejalan dengan politik kolonial Belanda,
para ahli sejarah bangsa Belanda didalam lapangan kesusastraan hanya mengemukakan adanya kesusastraan golongan feudal saja. Padahal adalah suatu kepastian bahwa juga diluar kesusastraan-keraton atau kerajaan mesti ada kesusastraan rakyat.
Sebagai contoh dapat dikemukakan sarkasme dari rakyat terhadap raja-raja dalam dongengan rakyat Pasundan, tentang seorang raja yang menghentikan setiap orang yang lalu dan mengambil makanan apa saja yang dibawa oleh rakyat, sehingga timbul kritik humor: “Raja segala beuki”, yaitu raja mau makan apa saja.
IV. Kebudayaan setiap zaman adalah kebudayaannya golongan yang berkuasa. Juga hal ini berlaku bagi kesusastraan. Dengan itu dapat pula dinyatakan, bahwa dari dulu Indonesia belum pernah mempunyai kesusastraan nasional.
V. Berkuasanya kolonisator Belanda tidaklah berarti habisnya riwayat dan kesusastraan feudal. Kolonialisme Belanda terus mempergunakan kekuasaan dan kesusastraan feudal, dengan perbedaan kalau dizaman feudal kekuasaan secara langsung diperhambakan kepada raja-raja, maka dizaman kolonial kesusastraan secara tidak langsung dipergunakan untuk mempertahankan system penjajahan Belanda.
VI. Dengan tidak dikehendaki oleh penjajahan Belanda sendiri, penjajahan mendorong kemajuan berpikir bangsa Indonesia, al. mempertebal semangat nasional. Dilapangan perjuangan kemerdekaan dia mendorong perkembangan pergerakan nasional dalam wujud sumpah Indonesia muda: “Satu bangsa, Satu bahasa, Satu tanah air”, yang besar sekali pengaruhnya kepada perkembangan kesesusastraan.
VII. Pergerakan kebangsaan inilah yang menjadi stimulant tumbuhnya bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. Didalam kesusastraan demikian derasnya arus kemajuan ini, yaitu arus perjuangan nasional lawan paham kolot kolonialisme, sehingga dia melahirkan golongan kesusastraan Pujangga Baru.
VIII. Membicarakan kesusastraan golongan Pujangga Baru adalah membicarakan detik sejarah yang penting dari perkembangan kesusastraan. Bukan saja dengan Pujangga Baru mulai adanya kesusastraan bahasa Indonesia yang bukan bahasa Melayu lagi, tetapi juga dengan Pujangga Baru timbul cita-cita pembaharuan kebudayaan Indonesia.
IX. Idealism Pujangga Baru bersumber pada idealism Eropa-Barat. Hal ini menyebabkan Pujangga Baru sebagai layaknya sifat golongan idealis dalam merindukan kemerdekaan tidak memperhatikan kenyataan-kenyataan yang sesungguhnya dari bagian terbesar bangsanya yang menderita penindasan kolonialisme dan feodalisme.
Paling banter dia hanya membikin perhitungan terhadap tradisi adat kuno (“Layar Terkembang” Sutan Takdir Alisjahbana). Perkecualian dapat dikemukakan sajak-sajak dan buku “Dibelakang Kawat Berduri” Asmara Hadi, sajak-sajak tentang nasib buruh perkebunan Aoh Kartamiharja, dan lakon sandiwara “Manusia Baru” Sanusi Pane, yang langsung mengupas dan mengolah masalah zamannya, masalah masyarakatnya, disamping menyelami lautan filsafat. (Misal beberapa sajak dalam “Madah Kelana” Sanusi Pane).
Asmara Hadi, Sanusi Pane, Aoh Kartamiharja dan beberapa sastrawan lainnya merupakan perkecualian, oleh karena cara-cara hidup mereka itu langsung bersentuhan dengan nasib bangsanya. Asmara Hadi dan Sanusi Pane adalah pelopor-pelopor Gerindo dan Aoh Kartamiharja pada ketika itu menjadi buruh disalah satu onderneming di Priangan.
X. Kesusastraan di zaman penjajahan Jepang adalah kesusastraan dibawah tekanan Fasisme, suatu system penindasan yang total. Perlahan-lahan tapi pasti penindasan total akan melahirkan perlawanan total. System “Kulturkammer” Pusat kebudayaan dan system sensor Jepang tidak kuasa menentang proses kesusastraan. Usmar Ismail sempat mengumandangkan rindu-dendam cinta tanah airnya dalam sajak “Merah Putih”, Rosihan Anwar menggetarkan semangat patriotic dalam sajaknya “Naik Bendera”, Karim Halim menyuarakan keperwiraan dalam sajaknya “Pohon Tanah Air”, Chairil Anwar memberontak terhadap maksud Jepang untuk melikwidasi kepribadian manusia dalam sajaknya “Aku Ini Binatang Jalang”. Disamping sajak-sajak juga sempat lahir cerita-cerita pendek dan lakon-lakon sandiwara yang secara halus membayangkan api perlawanan terhadap fasisme Jepang, misal “Citra” Usmar Ismail.
XI. Zaman fasis Jepang adalah zaman yang sesempit-sempitnya. Karena itu kesusastraan memerlukan baentuk baru, bentuk yang sepadat-padatnya. Ucapan yang sependek-pendeknya mesti merangkum isi yang sedalam-dalamnya. Dalam hal ini dalam usaha memberi bentuk baru, yang lain dari bentuk kesusastraan Pujangga Baru, Chairil Anwar dan kawan-kawan dalam hal ini memberikan sumbangan yang berharga.
Disamping soal yang terpenting ialah bahwa dizaman Jepanglah kesusastraan bersatu dengan nasib bangsanya. Dizaman Jepanglah bukti yang senyata-nyatanya, bahwa kesusastraan tidak hilang keindahan seninya dan tidak turun nilainya karena ia mengupas soal-soal masyarakat, karena ia bertendens!
Bahkan sebaliknya kita lihat. Kesusastraan yang menjadi senjata kemajuan melawan kekolotan, kesusastraan yang menjadi senjata kemajuan melawan kekolotan, kesusastraan yang menjadi senjata manusia untuk pembebasan manusia dari segala macam penindasan adalah kesusastraan yang tertinggi nilainya.
XII. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah laksana bendungan yang terbuka bagi kesusastraan patriotik yang menempuh latihan dan persiapan dizaman fasis Jepang. Serentak kesusastraan aktif mengobarkan kepahlawanan rakyat. Bahu-membahu dengan seniman-seniman lainnya, golongan sastrawan memberikan sumbangan sejarahnya dalam perjuangan kemerdekaan. Majalah-majalah “Arena” (Usmar Ismail cs) di Garut, “Bakti” (Wiwiek Hidayati cs) di Mojokerto, “Sastrawan” (Inu Kertapati cs) di Malang, “Seniman” (Trisno Sumardjo cs) di Solo, dll, membanjirkan hasil-hasil kesusastraan perjuangan. Cita-cita merdeka, bebas dari penjajahan, menjadi teras baja yang mengikat seluruh sastrawan patriotik.
XIII. Setiap hasil kesusastraan baik dia berbentuk puisi atau prosa, adalah pencerminan pandangan hidup penciptanya. Tidak mungkin ada hasil kesusastraan yang tidak berisikan pandangan hidup.
Dan pandangan hidup dewasa ini sangat dipengaruhi oleh dua kekuasaan didalam dua wujud system ekonomi yaitu system ekonomi imperialis yang dipelopori oleh Amerika dan system ekonomi sosialis yang dipelopori Sovyet Uni.
Soalnya kesusastraan Indonesia sekarang ini bukan untuk menjadi ekor dari system manapun, tetapi mengambil sikap sovereign, memilih dan memiliki pandangan hidup yang menjadi cita-cita nasionalnya. Mempertahankan cita-cita nasional dalam kesusastraan, dan kesenian serta kebudayaan pada umumnya, berarti mempertahankan karakter nasionalnya dan memelihara perkembangan yang bebas, dengan tidak menolak kebudayaan kuno dan kebudayaan asing, tetapi menerimanya dengan kritis.
Untuk itu diperlukan kejujuran dan keberanian menembus purbasangka dan tembok-tembok kepicikan.
Untuk itu kesusastraan Indonesia sekarang harus tunggal dengan kebutuhan Indonesia sekarang.
XIV. Kebutuhan manusia Indonesia sebagai bangsa dan sebagai individu sekarang ini jelas bukan meletusnya perang dunia ketiga dan suasana kekacauan terus-menerus, tetapi pembangunan dari negaranya dan pembangunan dari jiwa bangsanya.
Dan pembangunan itu dapat disimpulkan dalam kata-kata yang menjadi syarat mutlak bagi pelaksanaannya, ialah: kemerdekaan sejati, demokrasi dan perdamaian yang kekal.
Kesusastraan wajib memijakkan kakinya, diatas dunia yang nyata dan memancangkan mata ke hari esok, bukan dengan romantik kuno, tetapi dengan romantic yang hihttp://www.blogger.com/img/blank.gifdup, maju dan aktif.
Melihat faktor-faktor yang ada, terutama factor-faktor yang terdapat pada http://www.blogger.com/img/blank.gifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sastrasastrawan generasi baru, dari sekarang sudah dapat dikatakan, bahwa kesusastraan Indonesia menghadapi masa gemilang
SUMBER
http://mahasiswaberjuangartikel.blogspot.com/2009/08/jalan-perkembangan-kesusastraan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sastra
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan-4/
http://dooreemiifaasol.blogspot.com/2010/10/hubungan-ilmu-budaya-dasar-dengan.html
http://robertyusnanto.wordpress.com/2010/10/31/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
Hubungan Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Hubungan Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Seni adalah sesuatu karya atau cipta seseorang yang berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah.karena keindahannya dapat membuat orang tertarik dan gemar terhadap seni itu sendiri .Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut.
Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Jadi ketika seseorang memiliki ilmu budaya dasar dan mengerti terhadap pengetahuan dasar mengenai masalah - masalah manusia dan kebudayaannya , seni dapat membuat semua masalah menjadi indah. Seni bisa digunakan untuk menenangkan batin yang disebabkan oleh masalah-masalah atau dengan seni seseorang dapat membuatkan suatu karya dengan menumpahkan masalah-masalah yang di tanggung kedalam hasil karya seninya.
Kritik dan Saran :
Ketika seseorang mengerti tentang ilmu budaya dasar, seseorang tersebut dapat menggunakannya dengan baik , menciptakan suatu karya seni dengan pemecahan masalah dan penuangan masalah, bahkan bisa membuat solusi dari suatu masalah dengan seni. Seni dapat menjadi suatu budaya yang dapat dikembangkan, lebih banyak orang yang senang dengan seni maka akan banyak karya karya seni yang positif muncul dan berkembang. dan sebaliknya jangan gunakan seni untuk membuat hal-hal negatif yang dapat membuat orang marah,kecewa dan membuat kita dibenci hanya karena karya seni yang kita ciptakan membuat kesan negatif.
Sumber:
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/hubungan-seni-dengan-ilmu-budaya-dasar.html
http://reshairnia.blogspot.com
Seni adalah sesuatu karya atau cipta seseorang yang berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah.karena keindahannya dapat membuat orang tertarik dan gemar terhadap seni itu sendiri .Lingkup seni sebagai hasil aktivitas artistik yang meliputi seni suara, seni gerak dan seni rupa sesuai dengan media aktivitasnya. Media dalam hal ini mempunyai arti sarana yang menentukan batasan-batasan dari lingkup seni tersebut.
Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Jadi ketika seseorang memiliki ilmu budaya dasar dan mengerti terhadap pengetahuan dasar mengenai masalah - masalah manusia dan kebudayaannya , seni dapat membuat semua masalah menjadi indah. Seni bisa digunakan untuk menenangkan batin yang disebabkan oleh masalah-masalah atau dengan seni seseorang dapat membuatkan suatu karya dengan menumpahkan masalah-masalah yang di tanggung kedalam hasil karya seninya.
Kritik dan Saran :
Ketika seseorang mengerti tentang ilmu budaya dasar, seseorang tersebut dapat menggunakannya dengan baik , menciptakan suatu karya seni dengan pemecahan masalah dan penuangan masalah, bahkan bisa membuat solusi dari suatu masalah dengan seni. Seni dapat menjadi suatu budaya yang dapat dikembangkan, lebih banyak orang yang senang dengan seni maka akan banyak karya karya seni yang positif muncul dan berkembang. dan sebaliknya jangan gunakan seni untuk membuat hal-hal negatif yang dapat membuat orang marah,kecewa dan membuat kita dibenci hanya karena karya seni yang kita ciptakan membuat kesan negatif.
Sumber:
http://anggipay.blogspot.com/2011/04/hubungan-seni-dengan-ilmu-budaya-dasar.html
http://reshairnia.blogspot.com
Selasa, 29 Maret 2011
Hubungan Ilmu Budaya Dasar Dengan Sistem Informasi
Hubungan Ilmu Budaya Dasar Dengan Jurusan Sistem Informasi
Manusia dan Informasi.
Dalam kesehariannya manusia tidak dapat terlepas informasi-informasi yang ada disekitarnya. Mengapa demikian? Karena manusia memiliki panca indera yang berfungsi menerima setiap informasi bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Tak bisa dipungkiri bahwa setiap input yang masuk kedalam panca indera kita dapat menjadi sebuah informasi, entah itu menjadi informasi yang bermanfaat ataupun tidak. Dan bila manusia itu sendiri merasa bahwa informasi itu sangat penting bagi dirinnya maka akan timbul perasaan keingintahuan dan penasaran untuk mendapatkan informasi tersebut sebanyak-banyaknya.
Banyak sekali cara untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi manusia. Misalkan didalam sebuah keluarga, seorang Ayah membaca Koran di pagi hari untuk mendapatkan informasi berita atau peristiwa kejadian yang telah terjadi, melihat harga penjualan suatu barang, mencari informasi lowongan pekerjaan. Sang Ibu membaca majalah atau tabloid untuk mendapatkan informasi bagaimana cara mengurus si buah hati yang masih bayi, mendapatkan resep-resep makanan yang bervariasi, serta tips-tips menjaga rumah tangga yang harmoni. Begitupun sang anak yang mendapatkan informasi dari tayangan televisi, teman bermainnya, buku-buku cerita maupun pelajaran, serta internet yang sekarang sudah dapat diakses dibanyak tempat.
Selain manusia membutuhkan informasi bagi dirinya, manusia sebagai makhluk sosial perlu memberikan informasi pula bagi orang lain. Memberikan informasi kepada orang lain diperlukan karena manusia saling terkait antara yang satu dengannya lainnya dalam rangka saling memenuhi kebutuhannya masing-masing.Banyak sekali media untuk dapat memberikan informasi tersebut baik kepada individu / perseorangan (misalkan dengan surat, telephone, sms, fax, e-mail) serta kelompok atau masyarakat luas (misalkan dengan memasangkan iklan atau pengumuman melalui banner di jalan-jalan, televisi, penerbitan buku-buku, dll). Sehingga banyak sekali cara-cara yang variatif dan menarik dalam memberikan informasi agar orang lain mau untuk menggali lebih dalam informasi yang diberikan tersebut.
Pendahuluan.
Ilmu.
Ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum sebab-akibat dalam suatu golongan masalah yang sama sifatnya, baik menurut kedudukannya (apabila dilihat dari luar), maupun menurut hubungannya (jika dilihat dari dalam).
Sifat-Sifat Ilmu.
1. Dari definisi yang diungkapkan Mohammad Hatta dan Harjono di atas, kita dapat melihat bahwa sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu yang berdiri secara satu kesatuan.
2. Tersusun secara sistematis.
3. Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data).
4. Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset.
5. Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami maknanya.
6. Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan saja di seluruh alam semesta ini.
7. Berkembang, ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.
Syarat-Syarat Ilmu
1. Berbeda dengan pengetahuan.
2. Ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa.
3. Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut sebagai ilmu
4. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.
Budaya.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.
Empat syarat konsep budaya yang dikemukakan Carl Ratner diatas, menekankan pada fenomena budaya sebagai unsur dari budaya. Lalu apa sebenarnya fenomena budaya? Ratner (2000) mengemukakan adanya lima fenomena budaya yang utama (bandingkan dengan unsur budaya yang dikemukakan Koentjaraningrat), yakni :
1. Aktivitas budaya (misalnya pengasuhan anak dan pendidikan anak, pembuatan kebijakan, pemeliharaan kesehatan, dan sebagainya). Melalui aktivitas budaya, manusia berupaya untuk survive dan berkembang.
2. Nilai-nilai, skema, makna, dan konsep budaya. Misalnya, makna waktu dan umur berbeda-beda antar budaya.
3. Artifak fisik yang dikontruksi dan digunakan bersama, seperti alat-alat rumah tangga, buku, rumah, senjata dan sebagainya.
4. Fenomena psikologis (emosi, persepsi, motivasi, penalaran logis, intelejensi, memori, kesehatan mental, imajinasi, bahasa dan kepribadian yang dibentuk secara kolektif)
5. Agensi. Fenomena budaya dibentuk dan terus diubah oleh manusia sehingga manusia berperan sebagai agensi. Manusia yang menjadi agensi ini secara langsung membentuk fenomena budaya yang mana dia juga dipengaruhi oleh aktivitas budaya, nilai-nilai, artifak dan psikologi.
Ilmu dan budaya merupakan satu kesatuan yang erat, karena Budaya terdiri atas dari banyak nilai dan konsep yang tersusun hingga menjadi budaya, yaitu politik, ekonomi, social. Keduanya memiliki hubungan yang kuat dan erat, keseimbangan Ilmu menjelaskan norma-norma yang ada di dalam budaya yang hidup dimasyarakat.
Sistem.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapimeskipun istilah sistem yang digunakan bervariasi,semua sistem pada bidang-bidang tersebut mempunyai beberapa persyaratan umum, yaitu sistem harus mempunyai elemen, lingkungan, interaksi antar elemen, interaksi antara elemen dengan lingkungannya, dan yang terpenting adalah sistem harus mempunyai tujuan yang akan dicapai.
Elemen Dalam Sistem.
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
· Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
· Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
· Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.
· Lingkungan, tempat di mana sistem berada.
Jenis Sistem.
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
· Atas dasar keterbukaan:
o sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya.
o sistem tertutup.
· Atas dasar komponen:
o Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.
o Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide.
Syarat-Syarat Sistem :
1. Sistem harus di bentuk untuk menyelesaikan tujuan.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Contoh:
1. Ekosistem, adalah sistem ekologis (dikaji oleh bidang ilmu ekologi) yang terdiri dari perangkat biotik dan abiotik yang dapat menjamin keberlangsungan ekosistem tersebut.
2. Sistem perbankan, bagian dari sistem keuangan (namun juga berdiri sendiri). Sistem perbankan dilengkapi dengan seperangkat aturan dan lembaga yang menjamin keberlangsungan sistem ini.
3. Contoh lainnya adalah sistem pemerintahan, sistem perundang-undangan, sistem Pembagian, model, karakteristik dan hal lain yang berkaitan dengan sistem
Informasi.
Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan rangsangan mental.
Istilah Informasi.
Banyak orang menggunakan istilah “era informasi”, “masyarakat informasi,” dan teknologi informasi, dalam bidang ilmu informasi dan ilmu komputer yang sering disorot, namun kata “informasi” sering dipakai tanpa pertimbangan yang cermat mengenai berbagai arti yang dimilikinya.
Kualitas Informasi; Tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
•Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
• Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Metode Pengumpulan Data / Informasi
1. Pengamatan langsung
1. Pengamatan langsung
2. Wawancara
3. Perkiraan koserponden
4. Daftar pertanyaan
Siklus Informasi.
Siklus informasi adalah gambaran secara umum mengenai proses terhadap data sehingga menjadi informasi yang bermanfaat bagi pengguna. Informasi yang menghasilkan informasi berikutnya. Demikian seterusnya proses pengolahan data menjadi informasi.
Sistem dan informasi merupakan ikatan yang menjadikan suatu konsep pengetahuan, sistem merupakan penggerak informasi yang akan menjadikan informasi menjadi lebih efektif. Sistem dan informasi merupakan sistem yang menyediakan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari bagi kita semua yang mendapatkan informasi dari berbagai bentuk informasi.
Kesimpulan :
Kesimpulannya Sistem Informasi Dan Ilmu Budaya Adalah Kesatuan Bagianbagian Yang Saling Berhubungan Yang Berada Dalam Suatu Wilayah Serta Memiliki Item item Penggerak Dari Sekelompok Masyarakat Yang Menjadi Suatu Tradisi Atau Kebiasaan
Referensi :
Langganan:
Postingan (Atom)